Sabtu, 02 November 2013

Pendidikan, Akar Menuju Indonesia Madani

Tidak ada komentar :



By Ade Kurniawan
Fakultas Ilmu Komputer/ Teknik Informatika
NPM 13421026
Universitas Bandar Lampung (UBL)
 


Manfaat Pendidikan dalam Pembangunan
Ada beberapa faktor utama dalam mewujudkan sebuah bangsa madani, dari sekian banyak faktor tersebut di antaranyaadalah pendidikan.Pendidikan merupakan salah satu dasar dalam pembangunan sebuah bangsa, setiap negara mempunyai sistem dan prosesyang berbeda dengan negara lain, namun keberadaannya tetap di prioritaskan demi kelangsungan suatu bangsa, penataan dengan konsep yang rapih di buatagar proses berlangsungnya pendidikan lebih terintegrasi dan lugas.
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Indonesia adalah Negara kepulauan dengan beragam sumber daya alam dan Manusia yang besar, namun kendala yang sedang di alami oleh bangsa ini adalah sumber daya manusia yang berkualitas masih sangat minim guna mengisi pembangunan dengan maksimal, untuk mendapatkan SDM yang berkualitas tentunya di butuhkan pula sebuah pendidikan yang mapan dan berkesinambungan, yang nantinya akan mencetak SDM yang berkualitas. Namun kenyataan itu tak seutuhnya di alami oleh Indonesia sebagai sebuah negara demokrasi dengan potensi sumber daya manusia yang besar.       
Fenomena Pendidikan di Indonesia
Lemahnya Indonesia dalam sector pendidikanmerupakan salah satu penyakit terbesar dalam mewujudkan bangsa madani. Jika hal ini di biarkan begitu saja, Negara ini akan mengalami kemerosotan moral sehingga cepat atau lambat bangsa ini akan hancur dengan ulah masyarakatnya sendiri. Walaupun dengan infrastruktur yang lengkap dan modern sekalipun itu tidak akan menjamin Mutu, kualitas dan keberlangsungan bangsa ini,jikamoral dan etika masyarakatnya sendiri sudah terpuruk.
Mengapa lemahnya pendidikan di Indonesia bisa terjadi?
lemahnya layanan pemerintah khususnya dalam sector pendidikan di Indonesia masih sangat kurang, Privatisasi atau semakin melemahnya peran negara dalam sektor pelayanan publik tak lepas dari tekanan utang dan kebijakan untuk memastikan pembayaran utang. Utang luar negeri Indonesia sebesar 35-40 persen dari APBN setiap tahunnya merupakan faktor pendorong privatisasi pendidikan.Akibatnya, sektor yang menyerap pendanaan besar seperti pendidikan menjadi korban.Dana pendidikan terpotong hingga tinggal 8 persen (Kompas, 10/5/2005).
Pada akhirnya hal tersebut sangat berpengaruh pada biaya pendidikan yang harus di tanggung oleh masyarakat, biaya menjadi lebih mahal, di tambah lagi dengan infrastruktur yang kurang memadai, menjadikan proses pendidikan di Indonesia masih sangat rumit.
Hal tersebut juga disampaikan oleh pengamat ekonomi Revrisond Bawsir.Menurut dia, privatisasi pendidikan merupakan agenda kapitalisme global yang telah dirancang sejak lama oleh negara-negara donor lewat Bank Dunia. Melalui Rancangan Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (RUU BHP), pemerintah berencana memprivatisasi pendidikan. Semua satuan pendidikan kelak akan menjadi badan hukum pendidikan (BHP) yang wajib mencari sumber dananya sendiri. Hal ini berlaku untuk seluruh sekolah negeri, dari SD hingga perguruan tinggi.
Sekolah gratis atau Bantuan Operasional Sekolah(BOS) yang pemerintah realisasikan beberapa tahun belakang ini tidak  sepenuhnya berjalan dengan sempurana di lapangan, faktanya masih banyak sekolah-sekolah yang memungut biaya dengan beragam alasan, akibatnya tak sedikit siswa yang lebih memilih berhenti di tengah jalan dan memilih untuk menghabiskan waktunya di luar bangku pendidikan, seharusnya hal ini tidak boleh terjadi pada mereka sebagai salah satu asset bangsa yang kelak bisa menjadi para pemimpin terdahulunya. Pendidikan kini seakan hanya bisa di nikmati bagi kalangan menengah ke atas, tak heran jika kita mungkin hanya bisa menemukan segelintir orang yang mengenyam pendidikan di masyarakat itupun dari latar keuarga yang berkecukupan, jika kita lihat hal ini sangat jauh berbeda dengan Negara-negara lainnya,  banyak Negara menyelenggarakan pendidikan berkualitas dengan biaya yang rendah bahkan ada beberapa Negara yang menggratiskannya dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi dengan kualitas dan mutu yang terbaik.
Selain itu kurangnya ifrastruktur  yang memadai di tengah masyarakat khususnya bagian pedalaman, ini menjadi kombinasi fakta lainnya,hal ini bisa di rasakan oleh masyarakt di kawasan terpencil atau perbatasan khususnya di bagian Timur Indonesia seperti papua yang sangat jauh berbeda jika di bandingkan dengan kota-kota lainnya di Indonesia. Padahal jika kita amati mereka mempunyai potensi yang besar dalam memberikan kontribusi khususnya bagi daerahnya guna menjaga dan melestarikan tanah papua di masa mendatang dan umumnya bagi Indonesia, tidak bisa di pungkiri dengan pendidikan itulah merekabisa berperan aktif agar Indonesia  bisa memetamorfosiskan diri menjadi salah satu Negara madani di mata dunia, selain itu dengan pendidikan bisa menumbuhakn sikap kritis akan perkembangan dunia, di era globalisasi ini yang semakin hari semakin pesat.Peran aktif masyarakat khususnya bagi orang tua dalam proses berlangsungnya pendidikan sangat besar, selain sebagai material utama, masyarakat juga memilik hak untuk mengawasi dalam proses berlangsungnya pendidikan, namun faktanya tidak sedikit dari mereka yang seakan tidak peduliakan hal ini, sebagai contoh bisa kita lihat fenomena yang terjadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia, banyak orang tua yang memaksakan anak-anak mereka di usia produktif untuk bekerja demi memenuhi kebuthan sehari-hari, padahal sudah jelas hal tersebut bukan tugas mereka, melainkan orang tua yang seharusnya melindungi dan memberikan kebutuhan sandang dan pangan bagi anak-anaknya.
Semoga fenomena ini tidak di biarkan berlarut-larut, perhatian pemerintah khususnya dalam sector pendidikan harus menjadi salah satu priotas utama.Saatnya Indonesia bangkit dari keterpurukan pendidikan yang merupakan salah satu cara untukmemperbaiki keberlangsungan bangsa ini, apa artinya memiliki bangsa yang besar, jika masyarakatnya sendiri tidak memiliki moral dan etika, Jika pendidikan itu bisa di selaraskan sejalan dengan kondisi bangsa ini, bukan tidak mungkin Indonesia tidak  akan hanya di kenal sebagai bangsa madani saja namun juga bangsa yang memiliki attitude terbaik di mata internasional.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Mari kita budayakan komentar yang baik dan mendidik tidak terdapat unsur sara dll...Terimakasih atas kunjungannya.
Best Regards,
addekurniawan.blogspot.com