By Ade Kurniawan
Fakultas Ilmu Komputer/ Teknik
Informatika
NPM 13421026
Universitas Bandar Lampung
(UBL)
Manfaat Pendidikan dalam Pembangunan
Ada
beberapa faktor utama dalam mewujudkan sebuah bangsa madani, dari sekian banyak
faktor tersebut di antaranyaadalah pendidikan.Pendidikan
merupakan salah satu dasar dalam pembangunan sebuah bangsa, setiap negara
mempunyai sistem dan prosesyang berbeda dengan negara lain, namun keberadaannya
tetap di prioritaskan demi kelangsungan suatu bangsa, penataan dengan konsep yang
rapih di buatagar proses berlangsungnya pendidikan lebih terintegrasi dan
lugas.
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Indonesia
adalah Negara kepulauan dengan beragam sumber daya alam dan Manusia yang besar,
namun kendala yang sedang di alami oleh bangsa ini adalah sumber daya manusia
yang berkualitas masih sangat minim guna mengisi pembangunan dengan maksimal,
untuk mendapatkan SDM yang berkualitas tentunya di butuhkan pula sebuah
pendidikan yang mapan dan berkesinambungan, yang nantinya akan mencetak SDM
yang berkualitas. Namun kenyataan itu tak
seutuhnya di alami oleh Indonesia sebagai sebuah negara demokrasi dengan
potensi sumber daya manusia yang besar.
Fenomena Pendidikan di
Indonesia
Lemahnya
Indonesia dalam sector pendidikanmerupakan salah satu penyakit terbesar dalam
mewujudkan bangsa madani. Jika hal ini di biarkan begitu saja, Negara ini akan
mengalami kemerosotan moral sehingga cepat atau lambat bangsa ini akan hancur
dengan ulah masyarakatnya sendiri. Walaupun dengan infrastruktur yang lengkap
dan modern sekalipun itu tidak akan menjamin Mutu, kualitas dan keberlangsungan
bangsa ini,jikamoral dan etika masyarakatnya sendiri sudah terpuruk.
Mengapa
lemahnya pendidikan di Indonesia bisa terjadi?
lemahnya
layanan pemerintah khususnya dalam sector pendidikan di Indonesia masih sangat
kurang, Privatisasi atau semakin melemahnya peran negara dalam sektor pelayanan
publik tak lepas dari tekanan utang dan kebijakan untuk memastikan pembayaran
utang. Utang luar negeri Indonesia sebesar 35-40 persen dari APBN setiap
tahunnya merupakan faktor pendorong privatisasi pendidikan.Akibatnya, sektor
yang menyerap pendanaan besar seperti pendidikan menjadi korban.Dana pendidikan
terpotong hingga tinggal 8 persen (Kompas, 10/5/2005).
Pada
akhirnya hal tersebut sangat berpengaruh pada biaya pendidikan yang harus di tanggung oleh
masyarakat, biaya menjadi lebih mahal, di tambah lagi dengan infrastruktur yang
kurang memadai, menjadikan proses pendidikan di Indonesia masih sangat rumit.
Hal
tersebut juga disampaikan oleh pengamat ekonomi Revrisond Bawsir.Menurut
dia, privatisasi pendidikan merupakan agenda kapitalisme global yang telah
dirancang sejak lama oleh negara-negara donor lewat Bank Dunia. Melalui
Rancangan Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (RUU BHP), pemerintah berencana
memprivatisasi pendidikan. Semua satuan pendidikan kelak akan menjadi badan
hukum pendidikan (BHP) yang wajib mencari sumber dananya sendiri. Hal ini
berlaku untuk seluruh sekolah negeri, dari SD hingga perguruan tinggi.
Sekolah gratis
atau Bantuan Operasional Sekolah(BOS) yang pemerintah realisasikan beberapa
tahun belakang ini tidak sepenuhnya
berjalan dengan sempurana di lapangan, faktanya masih banyak sekolah-sekolah
yang memungut biaya dengan beragam alasan, akibatnya tak sedikit siswa yang
lebih memilih berhenti di tengah jalan dan memilih untuk menghabiskan waktunya
di luar bangku pendidikan, seharusnya hal ini tidak boleh terjadi pada mereka
sebagai salah satu asset bangsa yang kelak bisa menjadi para pemimpin terdahulunya.
Pendidikan kini seakan hanya bisa di nikmati bagi kalangan menengah ke atas, tak
heran jika kita mungkin hanya bisa menemukan segelintir orang yang mengenyam
pendidikan di masyarakat itupun dari latar keuarga yang berkecukupan, jika kita
lihat hal ini sangat jauh berbeda dengan Negara-negara lainnya, banyak Negara menyelenggarakan pendidikan
berkualitas dengan biaya yang rendah bahkan ada beberapa Negara yang
menggratiskannya dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi dengan kualitas
dan mutu yang terbaik.
Selain
itu kurangnya ifrastruktur yang memadai
di tengah masyarakat khususnya bagian pedalaman, ini menjadi kombinasi fakta
lainnya,hal ini bisa di rasakan oleh masyarakt di kawasan terpencil atau
perbatasan khususnya di bagian Timur Indonesia seperti papua yang sangat jauh
berbeda jika di bandingkan dengan kota-kota lainnya di Indonesia. Padahal jika
kita amati mereka mempunyai potensi yang besar dalam memberikan kontribusi
khususnya bagi daerahnya guna menjaga dan melestarikan tanah papua di masa
mendatang dan umumnya bagi Indonesia, tidak bisa di pungkiri dengan pendidikan
itulah merekabisa berperan aktif agar Indonesia
bisa memetamorfosiskan diri menjadi salah satu Negara madani di mata
dunia, selain itu dengan pendidikan bisa menumbuhakn sikap kritis akan
perkembangan dunia, di era globalisasi ini yang semakin hari semakin pesat.Peran
aktif masyarakat khususnya bagi orang tua dalam proses berlangsungnya
pendidikan sangat besar, selain sebagai material utama, masyarakat juga memilik
hak untuk mengawasi dalam proses berlangsungnya pendidikan, namun faktanya
tidak sedikit dari mereka yang seakan tidak peduliakan hal ini, sebagai contoh
bisa kita lihat fenomena yang terjadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia,
banyak orang tua yang memaksakan anak-anak mereka di usia produktif untuk
bekerja demi memenuhi kebuthan sehari-hari, padahal sudah jelas hal tersebut
bukan tugas mereka, melainkan orang tua yang seharusnya melindungi dan
memberikan kebutuhan sandang dan pangan bagi anak-anaknya.
Semoga
fenomena ini tidak di biarkan berlarut-larut, perhatian pemerintah khususnya
dalam sector pendidikan harus menjadi salah satu priotas utama.Saatnya Indonesia bangkit dari keterpurukan
pendidikan yang merupakan salah satu cara untukmemperbaiki keberlangsungan
bangsa ini, apa artinya memiliki bangsa yang besar, jika masyarakatnya sendiri
tidak memiliki moral dan etika, Jika pendidikan itu bisa di selaraskan sejalan dengan
kondisi bangsa ini, bukan tidak mungkin Indonesia tidak akan hanya di kenal sebagai bangsa madani
saja namun juga bangsa yang memiliki attitude
terbaik di mata internasional.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Mari kita budayakan komentar yang baik dan mendidik tidak terdapat unsur sara dll...Terimakasih atas kunjungannya.
Best Regards,
addekurniawan.blogspot.com