By Ade Kurniawan
Fakultas Ilmu Komputer/
Teknik Informatika
NPM 13421026
Universitas Bandar Lampung (UBL)
Peran Remaja
dalam Pebangunan
Remaja merupakansalah satu aset bangsa yang sangat berharga guna
meneruskan cita-cita terdahulunya, peran serta mereka dalam proses pembangunan
sangat sentral di mana mereka menjadi ujung tombak dalam menggengam sebuah kemajuan
bangsa di masa mendatang.Namun hal tersebut akan selaras jika kita memiliki remajaberkualitas yang
cukup. Remajayang berkualitas tidak hanya memiliki kondisi fisik yang kuat, namun mereka juga harus memiliki moral dan etika yang baik
yang bisa mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Problematika yang sedang
di alami remaja saat ini adalah mental, yang terkadang tidak labil dan cendrung
mengarah kearah negative, yang akhirnya terjadi kemerosotan moral dan etika, hal
itu tentu saja menjadi penghalang mereka dalam menentukan masa depan yang lebih
baik.
Masalah dan
Solusinya
Perkembangan jaman di era globalisasi ini, terkadang
membuat kita harus berfikir kritis agar mampucepat dan tepat dalam beradaptasi
dengan lngkungan sekitar, tanpa harus melupakan
moral dan tradisi bangsa ini yang sudah kita pegang sejak dulu, jika hal ini
tidak kita lakukan besar kemungkinan kita akan mudah terhanyut oleh pengaruh
negative dari luar yang seakan memaksa kita untuk mengikuti hanyutan mereka.
Usia remaja merupakan usia labil dimana mereka mencari
jati diri untuk menemukan siapa dirinya yang sesungguhnya, namun kesalahan
dalam menggunakan media yang salah itu akan berdampak patal pada hidupnya
bahkan masa depannnya, tidak sedikit remaja-remaja Indonesia yang menghabiskan
usia produktifnya dengan hal-hal yang berbaur negative, seperti mabuk-mabukan,
narkoba dall, hal itu terjadi karena kondisi pergaulan yang begitu bebas dan
cenderung mengikuti gaya barat, padahal masih banyak cara lain bagi mereka
untuk bisa meanfaatkan usia produktifnya yang bisa memberikan kontribusi
khususnya bagi dirinya dan umumnya bagi masyarakat luas, jalan pintas yang
mereka anggap pantas untuk menyelesaikan segala problematika dalam kehidupannnya
sehari-hari seperti menggunakan obat-obatan terlarang atau minuman merupakan
awal mulanya terjadi sebuah kesalahan dalam menggunakan media dalam mencari
solusi persoalan hidup padahal sudah jelas hal tersebut tidak akan dapat
menyelesaikan sebuah masalah tapi yang ada menambah masalah baru yang bahkan
bisa merenggut masa depannya, selain itu depresi yang berkelanjutan yang
akhirnya beruntut maut, kriminalitas yang semakin bertambah di kalangan remaja kini
sudah biasa kita jumpai dalam beragam kasus dari informasi dari berbagai bentuk
media
Putut berkata bahwa 2012-2013
terjadi peningkatan jumlah kasus seperti pada kasus pencurian dengan kekerasan
yang naik sebanyak 159 kasus atau 17%, kasus kebakaran sebanyak 707 kasus naik
21,89%, kasus kebakaran sebanyak 127 kasus atau naik 21,89%, serta kasus
kenakalan remaja yang meningkat sebanyak 11 kasus atau sekitar
36,66%.(Mut)(liputan6.com). Kita bisa melihat dari persentase
jumlah kasus yang ada di Indonesia, sebagian terbesar pelaku adalalah usia
remaja yang mencapai 36,66%, itu artinya masih banyak sekali remaja yang
melakukan penyimpangan moral yang akhirnya merugikan khususnya dirinya sendiri
umumnya masyarakat luas, seharusnya hal ini tidak boleh terjadi pada mereka
sebagai material dalam menyusun pembangunan.
Peran serta keluarga dimana sebagai media awal dalam
proses belajar bersosialisasi sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter
seorang remaja, dimana mereka belajar bagaimana bersosialisasi dengan yang lainnya melalui segala tindakan yang di
lakukan oleh orang tuanya, kita bisa lihat banyak sekali remaja Indonesia yang
menjadi korban orang tuanya dengan berbagai bentuk masalah misalnya korban
Broken Home atau kekerasan dalam rumah tangga, pada akhirnya akan membekas pada
diri dan membentuk karakter mereka menjadi seorang remaja yang berkarakter
keras seperti apa yang sudah orang tua mereka lakukan.
Menurut Covey, para remaja ini perlu menemukan identitas
diri mereka sendiri. Siapa mereka? Akan menjadi apa mereka di masa depan?
"Jika kita mengajarkan anak-anak muda ini untuk menemukan, menentukan, dan
memiliki tujuan hidup, maka itu akan membantu mereka mendefinisikan diri dan
merasa nyaman dengan diri mereka sehingga tidak perlu berkonflik dengan orang
lain," imbuhnya. (rfa) (okezone.com)
Baik atau buruknya seorang remaja tergantung lingkungan
dan peran orang tua itu sendiri,
bagaimana mereka mendidik dan memberikan contoh teladan bagi anak-anaknya, hal
ini merupakan komponen yang sangat diperlukan oleh seorang remaja guna mencetak
diri mereka menjadi pribadi yang memiliki etika dan moral teladan positif untuk
di terapkan khususnya di lingkungannya umumnya untuk masyarakat luas yang saat
ini sangat membutuhkan setiap derap langah darah muda seperti mereka. Selain itu
peran pemerintah sangat penting untuk menekan peningkatan penyimpangan remaja
di tengah-tengah masyarakat.
Untuk
mengatasi peningkatan pergaulan bebas dan kenakalan remaja seperti data temuan
dari BKKBN, Pemerintah harus secara terintegrasi melakukan kampanye pendidikan
moral yang lebih intensif yang melibatkan lintas kementrian seperti
Kemendikbud, Kemenpora, Kemenkes, dan Kemenag.(okezone.com)
Yang kita permaslahkan saat ini bukan kuat atau lemahya
seorang remaja melainkan bagaimana mereka bisa menjadi pribadi yang teladan
yang mampu mereka aplikasian dalam kehidupan sehari-hari, tidak ada artinya remajasehebat
dan sekuat apapun jika tidak di imbangi dengan moral dan etika yang baik.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Mari kita budayakan komentar yang baik dan mendidik tidak terdapat unsur sara dll...Terimakasih atas kunjungannya.
Best Regards,
addekurniawan.blogspot.com