Sabtu, 02 November 2013

Remaja dalam Pembangunan

Tidak ada komentar :
By Ade Kurniawan
Fakultas Ilmu Komputer/ Teknik Informatika
NPM 13421026
Universitas Bandar Lampung (UBL)

Peran Remaja dalam Pebangunan

              Remaja merupakansalah  satu aset bangsa yang sangat berharga guna meneruskan cita-cita terdahulunya, peran serta mereka dalam proses pembangunan sangat sentral di mana mereka menjadi ujung tombak dalam menggengam sebuah kemajuan bangsa di masa mendatang.Namun  hal  tersebut akan selaras  jika kita memiliki remajaberkualitas yang cukup. Remajayang berkualitas tidak hanya memiliki kondisi fisik yang kuat, namun mereka juga harus memiliki moral dan etika yang baik yang bisa mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Problematika yang sedang di alami remaja saat ini adalah mental, yang terkadang tidak labil dan cendrung mengarah kearah negative, yang akhirnya terjadi kemerosotan moral dan etika, hal itu tentu saja menjadi penghalang mereka dalam menentukan masa depan yang lebih baik.

Masalah dan Solusinya

Perkembangan jaman di era globalisasi ini, terkadang membuat kita harus berfikir kritis agar mampucepat dan tepat dalam beradaptasi dengan lngkungan sekitar, tanpa harus  melupakan moral dan tradisi bangsa ini yang sudah kita pegang sejak dulu, jika hal ini tidak kita lakukan besar kemungkinan kita akan mudah terhanyut oleh pengaruh negative dari luar yang seakan memaksa kita untuk mengikuti hanyutan mereka.

Usia remaja merupakan usia labil dimana mereka mencari jati diri untuk menemukan siapa dirinya yang sesungguhnya, namun kesalahan dalam menggunakan media yang salah itu akan berdampak patal pada hidupnya bahkan masa depannnya, tidak sedikit remaja-remaja Indonesia yang menghabiskan usia produktifnya dengan hal-hal yang berbaur negative, seperti mabuk-mabukan, narkoba dall, hal itu terjadi karena kondisi pergaulan yang begitu bebas dan cenderung mengikuti gaya barat, padahal masih banyak cara lain bagi mereka untuk bisa meanfaatkan usia produktifnya yang bisa memberikan kontribusi khususnya bagi dirinya dan umumnya bagi masyarakat luas, jalan pintas yang mereka anggap pantas untuk menyelesaikan segala problematika dalam kehidupannnya sehari-hari seperti menggunakan obat-obatan terlarang atau minuman merupakan awal mulanya terjadi sebuah kesalahan dalam menggunakan media dalam mencari solusi persoalan hidup padahal sudah jelas hal tersebut tidak akan dapat menyelesaikan sebuah masalah tapi yang ada menambah masalah baru yang bahkan bisa merenggut masa depannya, selain itu depresi yang berkelanjutan yang akhirnya beruntut maut, kriminalitas yang semakin bertambah di kalangan remaja kini sudah biasa kita jumpai dalam beragam kasus dari informasi dari berbagai bentuk media
 Putut berkata bahwa 2012-2013 terjadi peningkatan jumlah kasus seperti pada kasus pencurian dengan kekerasan yang naik sebanyak 159 kasus atau 17%, kasus kebakaran sebanyak 707 kasus naik 21,89%, kasus kebakaran sebanyak 127 kasus atau naik 21,89%, serta kasus kenakalan remaja yang meningkat sebanyak 11 kasus atau sekitar 36,66%.(Mut)(liputan6.com). Kita bisa melihat dari persentase jumlah kasus yang ada di Indonesia, sebagian terbesar pelaku adalalah usia remaja yang mencapai 36,66%, itu artinya masih banyak sekali remaja yang melakukan penyimpangan moral yang akhirnya merugikan khususnya dirinya sendiri umumnya masyarakat luas, seharusnya hal ini tidak boleh terjadi pada mereka sebagai material dalam menyusun pembangunan.
              Peran serta keluarga dimana sebagai media awal dalam proses belajar bersosialisasi sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter seorang remaja, dimana mereka belajar bagaimana bersosialisasi dengan yang  lainnya melalui segala tindakan yang di lakukan oleh orang tuanya, kita bisa lihat banyak sekali remaja Indonesia yang menjadi korban orang tuanya dengan berbagai bentuk masalah misalnya korban Broken Home atau kekerasan dalam rumah tangga, pada akhirnya akan membekas pada diri dan membentuk karakter mereka menjadi seorang remaja yang berkarakter keras seperti apa yang sudah orang tua mereka lakukan.
              Menurut Covey, para remaja ini perlu menemukan identitas diri mereka sendiri. Siapa mereka? Akan menjadi apa mereka di masa depan? "Jika kita mengajarkan anak-anak muda ini untuk menemukan, menentukan, dan memiliki tujuan hidup, maka itu akan membantu mereka mendefinisikan diri dan merasa nyaman dengan diri mereka sehingga tidak perlu berkonflik dengan orang lain," imbuhnya. (rfa) (okezone.com)
              Baik atau buruknya seorang remaja tergantung lingkungan dan peran orang tua  itu sendiri, bagaimana mereka mendidik dan memberikan contoh teladan bagi anak-anaknya, hal ini merupakan komponen yang sangat diperlukan oleh seorang remaja guna mencetak diri mereka menjadi pribadi yang memiliki etika dan moral teladan positif untuk di terapkan khususnya di lingkungannya umumnya untuk masyarakat luas yang saat ini sangat membutuhkan setiap derap langah darah muda seperti mereka. Selain itu peran pemerintah sangat penting untuk menekan peningkatan penyimpangan remaja di tengah-tengah masyarakat.
              Untuk mengatasi peningkatan pergaulan bebas dan kenakalan remaja seperti data temuan dari BKKBN, Pemerintah harus secara terintegrasi melakukan kampanye pendidikan moral yang lebih intensif yang melibatkan lintas kementrian seperti Kemendikbud, Kemenpora, Kemenkes, dan Kemenag.(okezone.com)
              Yang kita permaslahkan saat ini bukan kuat atau lemahya seorang remaja melainkan bagaimana mereka bisa menjadi pribadi yang teladan yang mampu mereka aplikasian dalam kehidupan sehari-hari, tidak ada artinya remajasehebat dan sekuat apapun jika tidak di imbangi dengan moral dan etika yang baik.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Mari kita budayakan komentar yang baik dan mendidik tidak terdapat unsur sara dll...Terimakasih atas kunjungannya.
Best Regards,
addekurniawan.blogspot.com